Senyuman kehidupan

Selasa, Mei 10, 2011

Jejak Langkah

Jejak Langkah
oleh Imam Mawardi Rz

Aku dikenalkan …
Saat logikaku belum cukup untuk memahami
Tradisi bergulir begitu saja, menyertai warisan keyakinan
Seiring musim berganti
Aku memberontak dalam tanya yang membisu

Sampai waktu
Aku mengenal …
Seperti angin berhembus di kedalaman rasaku
Seperti cahaya menerobos sisi asaku
Aku tak berdaya dalam logika pemahaman
Sebuah kehadiran menyentuh titik kesadaranku

Kaukah itu …
Membawaku berlayar dengan bahtera Nuh
untuk menyeberangi luasnya samudra ilmu

Kaukah yang membawaku kembara
Dengan kapak Ibrahim untuk menegaskan
Arti sebuah keberadaan

Kaukah yang membawaku kembara
Dengan tongkat Musa untuk mengerti kebenaran

Kaukah yang membawaku kembara
Dengan kelembutan tangan Isa untuk menebar perdamaian
Dalam bahasa kasih

Kemudian jua …
Kaukah yang membawaku pulang
Dengan semua logika perjalanan
Membawa warisan Muhammad
Untuk menjadi diri yang berarti

Aku mengenal-Mu …
Dalam penegasan sakralku
Jangan hilangkan rasa ini
Karena aku berada dan kembali
Allah …


Magelang, 5 Mei 2011
Ruang 309/FAI

Jumat, Maret 04, 2011

Catatan Kecil di Malam Jum'at legi

Catatan Malam Jum'at Legi
I_Mawardi Rz

Malam tak larutkan hati menyangga fikiranku yang bergemuruh, seirama suara air kali di belakang kamarku… menyeruak kidung binatang malam bersama gerimis. Tiba-tiba ada yang ingin aku tuliskan saat jemari menyentuh laptop ini.... sebuah harapan yang mesti kugali dari setiap usaha. Kesabaran menuntun lambirin mengeja setiap kata yang akan menjadi makna kehidupan. Keikhlasan menjadi kunci pembuka kesadaranku akan belajar dan selalu belajar tentang kehidupan. Bukankah sekolah yang terbaik adalah kehidupan itu sendiri?

Kehidupan? Ya… kehidupan, seperti gemericik air mengalir dan gerimis berpadu dalam senggama waktu, bergulir di setiap ayat-Nya. Aku tertatih membaca fikiran yang cemburu menerjemahkan setiap kata menjadi kalimat-kalimat disertasi. Kata temenku- ust Ade, “Apa jadinya kata tanpa spasi?” sama artinya mungkin dengan kehidupan tanpa pernik-pernik, meskipun ini terlalu naïf untuk sekedar menafsirkan.

Logika yang kubangun… logika biasa, seperti angin yang menerpa dedaunan. Meski aku harus bersusah payah membangun logika itu sendiri. Kini bukan saatnya meratapi bahkan berargumentasi membahasakan setiap mimpi malam ini. Tetapi pagi pasti datang membawa takdir tersendiri.


Sudahlah… malam semakin larut, sisa gerimis telah membasahi fikiranku untuk mencerna setiap inspirasi yang datang. Selamat datang inspirasi… sebelum hilang, harus segera kumulai mengikatnya dalam kesabaran belajar. Bismillahirrahmanirrahim…. Di malam Jum’at legi ini Aku mulai menulis lagi… meneruskan disertasi yang terserak di altar mimpi.
Semoga !!!!

Jumat, Juli 30, 2010

Pengembangan Model E-Learning dalam Pembelajaran


Pengembangan Model E-Learning dalam Pembelajaran
Imam Mawardi

Pengembangan model e-learning merupakan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Dalam hal ini Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning, yaitu: (a). E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Persyaratan ini sangat penting sehingga dikatakan sebagai persyaratan absolut. (2) e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. CD ROM, Web TV, Web Cell Phones, Pagers, dan alat bantu digital personal lainnya walaupun bisa menyiapkan pesan pembelajaran tetapi tidak bisa digolongkan sebagai e-learning. (3) e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang mengungguli paradigma tradisional dalam pelatihan.

Dalam pengembangan model e-learning perlu rancangan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan, khususnya dalam penggunaan internet. Menurut Haughey (Anwas, 2000) ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course, web centric course, dan web enhanced course. Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disamapaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.

Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampaikan melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa juga diberi arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui internet.

Sedang model ketiga, web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan nara sumber lain. Peran pengajar dalam model ini dituntut untuk menguasahi teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.

Dari ketiga model yang ditawarkan Haughey di atas, mana yang lebih baik tentunya tergantung kapan model tersebut digunakan, namun yang penting diperhatikan adalah keseluruhan aspek-aspek pendidikan di dalamnya, bukan hanya aspek kognitif semata, tapi juga aspek psikomotor dan afektif secara terpadu. Di samping itu aspek-aspek psikologi dan sosial budaya menjadi bahan pertimbangan juga ketika e-learning ini disampaikan.

Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam memanfaatkan e-learning, sebagaimana para ahli pendidikan dan internet menyarankan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih internet untuk kegiatan pembelajaran (Bullen, 2001; Hartanto dan Purbo, 2002; Soekartawi et.al, 1999; Yusup Hashim dan Razmah, 2001) antara lain: (1) Analisis Kebutuhan (Need Analysis), (2) Rancangan Instruksional, (3) Tahap Pengembangan, (4) Pelaksanaan, (5) Evaluasi.

Adapun masalah-masalah yang sering dihadapi perlu diperhatikan juga, misalnya: (1) Masalah akses untuk bisa melaksanakan e-learning seperti ketersediaan jaringan internet, listrik, telepon dan infrastruktur yang lain. (2) Masalah ketersediaan software (piranti lunak). Bagaimana mengusahakan piranti lunak yang tidak mahal. (3) Masalah dampaknya terhadap kurikulum yang ada. (4) Masalah skill and knowledge. (5) Attitude terhadap ICT.

Dengan demikian, penggunaan e-learning dalam pembelajaran, merupakan keniscayaan dari perkembangan zaman. Meskipun demikian, penggunaannya tergantung dari: pertama, apakah teknologi itu memang sudah merupakan kebutuhan; kedua, apakah fasilitas pendukungnya yang memadai; ketiga, apakah didukung oleh dana yang memadai dan keempat, apakah ada dukungan dari pembuat kebijakan. Sekian.

Rabu, Juni 02, 2010

Untuk Umi… cahaya cinta... Selamat Ulang Tahun


Untuk Umi… cahaya cinta
Selamat Ulang Tahun

Dari Bandung Abi sebarkan aroma mewangi kota kembang, di suatu senja sebelum maghrib saat bianglala melintas dalam bias-bias warna di menara masjid Darut Tauhid hingga redup di ujung senja mensisakan rona jentera keabadian mengiringi gema adzan menutup hari untuk istirah.

Umi.. rajutan doa semesta dari senja hingga batas malam menanti pagi kembali dengan senyuman yang indah membuka hari. Dalam fikiran sunyi, Abi belajar memahami sejarah yang kita tuliskan pada buah hati dengan cinta untuk memberi warna setiap pernik hidup dan memberi rasa setiap aroma hidup. Karena hakekat hidup yang sesungguhnya mensyukuri makna usia pada perubahan dimensi waktu menjadi diri yang berarti.

Umi…hari ini adalah hari kelahiranmu, berulang dalam hitungan tahun menuju kematangan sebuah kedewasaan sikap dan kebijaksanaan sebagai diri, sebagai istri dan sebagai ibu bagi anak-anak. Ulang tahun adalah saat-saat merefleksi diri dari apa yang sudah diperbuat dan diberikan pada kehidupan. Selamat ulang tahun istriku… semoga bermanfaat usia menemani hari-hari Abi bersama merajut kehidupan yang penuh cinta dan cita.

Abi tahu… Umi tak pernah minta kado ulang tahun, kecuali Abi yang memberi. Senyuman manis yang dihiasi doa itulah yang pasti Abi berikan sebagai kado yang terindah untuk menambah kenikmatan rasa dan keindahan budi dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Rasa ikhlas Umi menjadi kehangatan dari rasa syukur Abi untuk menjadi teladan bagi anak-anak, karena disinilah pendidikan dibentuk pertama kali dalam perjalanan sejarah yang kita tuliskan pada dinding-dinding kehidupan.

Selamat ulang tahun Umi, istri dan ibu dari anak-anakku …. Semoga hari-harimu menjadi indah, menjadi istri dan ibu yang shalihah. Umi, jadikan rumah sebagai madrasah yang penuh keceriaan celoteh anak-anak, karena coleteh anak-anak adalah tasbih yang memberi nuansa warna pelajaran memahami kehidupan. Umi, Abi bangga untuk mensyukuri nikmat-Nya.
Semoga.

From Abihan
Imam Mawardi