Senyuman kehidupan

Senin, April 28, 2008

Ma'rifat

Untuk mendapatkan ilmu yang sesungguhnya dalam arti kemampuan ma'rifat seorang muslim setidaknya menjalani "lakon" sebagaimana yang dijelaskan dalam Madarijus Salikin (III/200. Di sini Sang Imam berpesan :
“Apabila seorang mukmin menghendaki supaya Allah menganugerahinya bashiroh (ilmu yang mendalam) di dalam agama, pengetahuan akan sunnah Rasul-Nya dan pemahaman akan kitab-Nya dan diperlihatkan hawa nafsu, bid’ah, kesesatan dan jauhnya manusia dari shirothol mustaqim, jalannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan para sahabatnya.
Apabila ia menghendaki untuk menempuh jalan ini, maka hendaklah ia persiapkan dirinya untuk dicemooh oleh orang-orang bodoh dan ahlul bid’ah, dicela, dihina dan ditahdzir oleh mereka.
Sebagaimana pendahulu mereka melakukannya kepada panutan dan imam kita Shallallahu ‘alaihi wa Salam.
Adapun apabila ia menyeru kepada hal ini dan mencemooh apa-apa yang ada pada mereka, maka mereka akan murka dan membuat makar kepadanya…
Sehingga dirinya menjadi orang yang :
Asing di dalam agamanya dikarenakan rusaknya agama mereka
Asing di dalam berpegangteguhnya ia kepada sunnah dikarenakan berpegangnya mereka dengan kebid’ahan
Asing di dalam aqidahnya dikarenakan rusaknya aqidah mereka
Asing di dalam sholatnya dikarenakan rusaknya sholat mereka
Asing di dalam manhajnya dikarenakan sesat dan rusaknya manhaj mereka
Asing di dalam penisbatannya dikarenakan berbedanya penisbatan mereka dengannya
Asing di dalam pergaulannya terhadap mereka dikarenakan ia mempergauli mereka di atas apa yang tidak disenangi hawa nafsu mereka
Kesimpulannya: ia adalah orang yang asing di dalam urusan dunia dan akhiratnya, yang masyarakat tidak ada yang mau menolong dan membantunya.
Karena dirinya adalah :
Seorang yang berilmu di tengah-tengah orang yang bodoh
Penganut sunnah di tengah-tengah pelaku bid’ah
Penyeru kepada Allah dan Rasul-Nya di tengah-tengah penyeru hawa nafsu dan bid’ah
Penyeru kepada yang ma’ruf dan pencegah dari yang mungkar di tengah-tengah kaum yang menganggap suatu hal yang ma’ruf sebagai kemungkaran dan suatu hal yang mungkar sebagai ma’ruf.”

Senin, April 21, 2008

KUNCI KETENTRAMAN JIWA



Sebuah riwayat menyebutkan, suatu ketika salah seorang sahabat Rasulullah SAW, Ibnu Mas’ud r.a. kedatangan seseorang yang ingin meminta nasehat darinya. Orang itu berkata, “Wahai Ibnu Mas’ud, beri aku nasehat yang dapat kujadikan obat buat jiwaku yang sedang dilanda kecemasan dan kegelisahan. Karena, dalam beberapa hari ini, aku merasa tidak tentram, jiwaku gelisah, dan pikiranku sendiri kusut. Makanku tak enak,
begitupun tidurku tak nyenyak”.
Menyimak pertanyaan orang itu, sahabat Nabi ini menjawab,
“Kalaulah memang itu yang kau alami maka segeralah kau bawa dirimu mengunjungi 3 tempat.
Pertama, bawalah ke tempat orang membaca Al-Qur’an, di sana kau ikut membacanya atau dengarkanlah dengan baik apa yang dibacanya.
Kedua, pergilah ke sebuah majlis pengajian yang akan selalu mengingatkan hati kepada Allah.
Dan ketiga, carilah waktu buatmu di saat sunyi untuk bisa berkhalwat menyembah Allah SWT. Itu bisa kau lakukan misalnya saat tengah malam buta, ketika orang-orang telah tertidur lelap dengan shalat malam untuk memohon ketenangan jiwa, ketentraman pikiran, dan kemurnian hati kepada-Nya”.
Kemudian akhirnya Ibnu Mas’ud memberikan kata penutup dengan menyebutkan, “Seandainya dengan cara ini hatimu belum juga terobati, maka mintalah pada-Nya agar diberi hati yang lain sebab hati yang kau pakai saat ini bukanlah lagi hatimu!”.
Konon, setelah mendapat nasehat semacam ini, orang tersebut pulang dan segera mengamalkannya. Beberapa waktu kemudian nasehat ini pun terbukti dan orang itu pun jiwanaya menjadi tenang-tentram dan rasa gelisah hatinya pun tiada berbekas sama sekali.

Republika, 30/08/02
Imam Mawardi el-Razal

Selasa, April 15, 2008

Rahasia laki-laki

Ini sudah memasuki dunia psikologi laki-laki. Saya ungkapkan pada perkuliahan sebagai insersi jeda, biar perkuliahan tidak membosankan dan kering. Ketika saya berselancar ke suatu blog di http://julee1.wordpress.com/ yang di tulis oleh seorang perempuan. Beragam reaksi mahasiswa, pro dan kontra—tapi pada garis besarnya mengiyakan yang kelihatan dengan gaya senyum mereka, meskipun dengan berbagai alasan yang kadang tidak masuk akal. Berikut saya kutipkan tulisan tersebut dengan subjek:
Rahasia Laki-Laki, sebagaimana yang ditulis perempuan tersebut:

Kalau Lelaki mengirimkan sms ke kamu lebih dari sekali setiap harinya walau hanya utk mengucapkan met lunch, tandanya dia ada perhatian sama kamu.. karena: lelaki jarang melakukan hal itu kalau hanya karena iseng atau gak ada kerjaan.
Kalau Lelaki menelponmu tanpa sebab dan hanya bilang: “cuma pengen denger suara kamu aja..”, tandanya dia suka sama kamu tapi malu utk memulai.. karena: Lelaki sadar bahwa dia lah yang harus membuat first moved tapi takut keliatan banget kalo dia naksir abis sama kamu..

Kalau Lelaki terdiam setelah pertengkaran panjang, tandanya dia sudah lelah dan ingin pertengkaran ini berakhir.. karena: Pada prinsipnya, lelaki gak suka berlama2 bertengkar mulut, kecuali dia banci. Cukup 3 kalimat awal pertengkaran kalian, dia sdh mengerti sebab kemarahan kamu.. Kalau Lelaki memegang tanganmu atau membelai rambutmu setelah pertengkaran, tandanya dia merasa bersalah telah membuatmu marah.. karena: Lelaki yang benar2 sayang sama kamu, gak akan tega liat kamu menangis, apalagi gara2 dia…

Kalau Lelaki bersandar dibahumu dan memintamu membelai rambutnya, tandanya kamu adalah satu2nya wanita yg dia cinta sebesar cintanya kepada ibunya.. karena: Lelaki pantang terlihat lemah/manja apalagi dhadapan wanita. Kalau dia sampai melakukan itu padamu, tandanya dia merasa nyaman dan yakin “pride”nya gak akan berkurang jika melakukan itu pada dirimu..

Kalau Lelaki mengatakan “apa sih yang ngga utk kamu?” ada dua kemungkinan, dia bener2 suka sama kamu atau dia playboy sejati. karena: Lelaki ingin sang wanita pujaan tahu, kalau dia siap memberikan waktu hanya utknya. Kalau tipe playboy, biasanya dibelakang kata2 itu dibarengi pujian2 gak jelas maksudnya.

Kalau Lelaki menangis dihadapanmu, tandanya dia benar2 sayang sama kamu. karena: Kodrat Lelaki adalah pantang utk menangis. Jika ia menangis, hanya ada satu kata: Dia cinta kamu.

Kalau Lelaki sering melanggar aturan2 yang kamu buat, tandanya dia gak nyaman dikendalikan sama kamu. karena: Lelaki tahu apa yg benar dan salah dan hanya butuh diarahkan, bukan dilarang. Semakin dilarang, semakin dilanggarnya.

Kalau Lelaki cemburu, ada empat kemungkinan inti: 1. Dia bener sayang sama kamu dan takut kehilangan kamu. 2. Dia tipe posesif dan menguasai 3. Dia selingkuh dan gak mau di”saingi” 4. Dia punya trauma dalam yg mungkin gak pernah diceritakannya kepadamu..

Kalau Lelaki diam membisu, tandanya dia benar2 marah sama kamu. karena: Lelaki selama masih “ngoceh” tandanya masih “1/2 marah”. tapi kalau sdh diam, siap2 saja akan kemungkinan terburuk bagi hubungan kalian kalau kalian tidak aware.

Kalau Lelaki bercerita masa lalunya yang buruk, tandanya dia memberitahu kamu agar jangan melakukan hal yang sama. karena: Lelaki adalah mahluk traumatik dan parno. Cukup kalian berkata: “aku gak akan melakukan hal sebodoh itu” sekali saja, dan dia tidak akan pernah bercerita hal itu lagi.

Kalau Lelaki menghilang tiba2 dari “peredaran”, tandanya dia ingin menjauh dari kamu karena satu dan lain hal. karena: Lelaki kadang gak tega utk meninggalkan kalian, kadang krn hal2 yg kalian sendiri gak sadar. Kejar dia dan tanyakan sebabnya kenapa. Kalau dia gak jawab, berarti dia pengecut dan pantas ditinggalkan.

Kalau Lelaki menatap dalam2 kematamu, dia sedang mencari2 jawab, apakah kalian benar2 cinta kepadanya atau hanya sebatas apakah? karena: hampir setiap Lelaki merasa unsecured dalam hubungannya, mungkin traumatik atau karena pengaruh lingkungan sekitarnya.

Jadi kesimpulannya, para wanita sebenarnya lebih tegar dan kuat daripada para lelaki yang hanya keras diluar, tapi lembut dan rentan didalam. Itulah rahasia terdalam para Lelaki, mudah2an berguna bagi para wanita…

Mengapa Wanita Cantik Memilih Pria Standar


Cukup menarik tulisan di Kompas, 11 April 2004, tentang mengapa wanita cantik memilih pria standar? Saya baca dan mengesankan ternyata, apalagi kemudian saya melihat fenomena yang berkembang di masyarakat tentang siapa yang paling cocok sebagai pendamping hidup. Bagi wanita dan pria punya pendekatan yang berbeda. Memang sebagaimana kata Abidah dalam “Perempuan Berkalung Surban” dikatakan bahwa ideal pilihan hanya ada dalam hayalan. Karena dalam realitasnya yang dipilih tidak sebaik yang dihayalkan. Coba kita simak tulisan di kompas tersebut:

Tak perlu heran melihat begitu banyak wanita cantik menggandeng pria bertampang ’standar’. Menurut penelitian, para wanita cantik yang menikah dengan pria berwajah biasa justru merasa lebih bahagia dibanding dengan pasangan yang ’sepadan’.

Rupanya para responden dalam penelitian yang dilakukan oleh para ahli di University of Tennesse tersebut mengatakan dalam perkawinan itu para pria mendapatkan manfaat besar karena memiliki istri cantik. Sementara itu para istri mengaku memang mencari pasangan yang suportive, meski kurang rupawan.

Dalam penelitian ini para ahli psikologi dari University of Tennesse melibatkan 82 pasangan suami istri yang baru menikah enam bulan dan sebelumnya berpacaran selama tiga tahun. Usia para responden sekitar pertengahan dua puluhan.

Secara umum disimpulkan pasangan suami istri bersikap positif dan lebih adem ayem jika sang istri berwajah cantik. Sebaliknya wanita yang bersuamikan pria tampan justru kurang kompak satu sama lain.

Demikian pula jika para pria tampan menikahi wanita yang wajahnya “pas-pasan”. Mereka umumnya merasa kurang puas dengan perkawinannya. Dalam hal ini rupanya berlaku pepatah yang mengatakan rumput tetangga selalu lebih hijau.

“Pria memang lebih tertarik pada wanita yang cantik dan menarik, sedangkan wanita biasanya memilih pria yang tubuhnya lebih tinggi atau bergaji besar,” kata Dan Ariely, ahli manajemen dari Media Arts and Sciences and Sloan School of Management.
Lebih lanjut disebutkan pasangan yang sepadan bukanlah semata saat seorang wanita cantik berjodoh dengan pria tampan. Namun lebih dari itu, sepadan berarti saat dua orang saling melengkapi.
Sumber: http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/11/14151579

Senin, April 14, 2008

Putri Keduaku.... Permata Peradaban

oleh Imam Mawardi Rz

Hanum Fairoez Ezzatee, nama yang abi berikan dengan kesadaran langit sekaligus bumi. Dengan do’a, abi sandarkan keikhlasan memberi tanpa harus meminta. Amanat adalah tanggung jawab tertinggi dari nilai kemanusiaan ketika kehadiran telah melahirkan keanggunan tubuh mungilmu. Allah telah mencelupkan rahmat-Nya dengan kehadiranmu, putri keduaku. Kehadiranmu manivestasi syukur dan harapan yang terhimpun laksana untaian permata mutu manikan di setiap detak waktu dan jejak asa dalam do’a.
Adalah merupakan kewajiban abi, memberikan aqiqah dan nama yang terbaik dalam perspektif abi, sesuai dengan sunnah Nabi saw dihari ketujuh dari kelahiranmu. Karena engkau lahir hari Jum’at, 4 April 2008 maka prosesi itu jatuh pada hari Kamis, 10 April 2008.

Hanum dari bahasa Turki adalah panggilan kehormatan, keanggunan, kesahajaan. Dengan kata ini, menjadi panggilan yang bersahaja, minimal sebagaimana tertera lengkap dalam dasa darma pramuka.

Fairoez, permata dalam bahasa Arab. Konon permata yang asli hanya dapat terbentuk melalui proses alamiah. Proses yang tidak ditentukan oleh jangka waktu, tetapi oleh tekanan, gesekan dan panas yang berproses terus menerus yang kemudian menjelmakan sebutir batu karbonit hitam menjadi permata yang cahaya kebeningannya kuat dan melegenda. Bila permata ini terinjak sepatu kaca, bukan permatanya yang hancur, tetapi sepatu kacanya yang retak. Bila di asa, bukan kebeningannya hilang tetapi justru semakin mengkilat bercahaya. Abi berharap dengan kata ini, putriku suatu saat bisa memahani bahwa hidup adalah proses bukan produk atau hasil. Dan kesuksesan diperoleh dengan kerja keras penuh tantangan. "Man jadda wa jada" siapa yang bersungguh-sungguh dialah yang akan memperoleh. Meskipun demikian, keberhasilan dan kesuksesan tiada artinya, bila sandaran kehidupan tidak mampu menemukan kesejatian dirinya yang legam. Karena kesejatian manusia lebih pada ketersentuhan oleh cinta dan kebenaran-Nya. Ikhtiar dan do’a adalah senjata untuk mendapatkan permata diri Maha Karya-Nya.

Ezzatee adalah kemuliaan yang dijanjikan dengan kesadaran kemanusiaan, menempati ruang cahaya. Bersama keimanan menyentuh kesadaran berislam dan membias membentuk spektrum warna ihsan yang membumi. Putriku... peganglah tiga hal ini, iman, islam dan ihsan dalam memoles peradaban tanpa harus terjebak di dalam peradaban itu sendiri. Itulah Ezzatee yang sesungguhnya.

Hanum Fairoez Ezzatee, citra permata yang membentuk kemuliaan hidup dan kehidupan, bagaimana perempuan berperan sebagai hamba Allah, sebagai anak terhadap orang tuanya, sebagai istri, sebagai ibu, sebagai bagian dari masyarakat menyatu dalam bingkai kehidupan dengan senyuman terindah menghadapi kodrat keperempuanan dan kefeminimanan dalam bahasa rahim kasih sayang.
Doa abi terhimpun untuk anak-anak abi di sepanjang kehidupan yang menyisakan harapan. Sebagaimana yang dikatakan Ali bin abi Thalib:
“Dosa terbesar adalah ketakutan
Rekreasi terbaik adalah bekerja
Kesulitan terberat adalah keputusasaan
Keberanian terhebat adalah kesabaran
Guru terbaik adalah pengalaman
Rahasia yang paling berarti adalah kematian
Kehormatan terbesar adalah kepercayaan
Keuntungan terbaik adalah anak yang shaleh
Pemberian yang terbaik adalah partisipasi
Modal terbesar adalah rasa percaya diri”

Selasa, April 08, 2008

Peradun Abadi

oleh mawardy el-razal

aku kabarkan cahaya
sesaat kepergianmu istirah
di sanggar sunyi
kaulah yang membawa bintang, dan malam berlalu
sisa persenggamaan fikiranku
mengurai tradisi
seperti mimpi
tak sertakan tamsil berujung
apalagi tafsir bagi kidung semesta

masih saja daun-daun mengais embun
bercanda dengan logikamu
enta kapan aku mengerti
kecuali kau selimuti harapan
menggapai bintang

apa saja... masih tersisa nyanyian
hati yang membisu
menunggu di sini
tanpa kata

sudahlah.. yang terbaik
menunggu embun berselimut kabut
sekedar menanti atau menantang
peraduan abadi

Sabtu, April 05, 2008

Yang Terlahir.... Anakku "wedok" Matahariku

Oleh Imam Mawardi Rz

Jam Hp Fleksiku menunjukkan pukul 05.27 WIB, yang diyakini akurat karena sudah di setting otomatis standar satelit (katanya?). Pada hari Jum’at Pahing, tanggal 4 April 2008 bertepatan dengan tanggal 27 Robiul Awal 1429 H di pagi buta ba’da subuh sebelum mentari menampakkan jentera, tangis anakku menyeruakkan tanda kelahiranya… sesaat aku bertasbih dan bersyukur atas lahirnya putri ke-2 sang mahkota hidup… permata sekaligus intan.

Setelah perjuangan panjang 9 bulan lebih, apalagi detik-detik menjelang kelahirannya (hingga 4 jam). Begitu nafas… detak jantung….keringat dingin bercampur dengan rasa sakit tiada tara menyatu dengan tasbih alam tentang hakekat perempuan dan kesejatian pemilik rahim pagi itu dipertaruhkan. Menjadi ibu……

Adzan aku kumandangkan di telinga kanan dan iqamah di telingah kiri sang pendatang baru putri ke-2 ku, sekedar membuka cakrawala di lazuardi imani.
”Umi!” kataku kepada istriku ”Perjuangan panjang membawa rahim untuk sementara telah berakhir, tetapi misi dari bahasa rahim sendiri tidak pernah lepas dari kehidupan perempuan sejati. Karena rahim bukan sekedar tempat atau tali yang harus disambung dari ujung hingga ujung yang lain, tertapi bentuk kasih sayang adalah bahasa rahim tak mengenal batas ruang dan waktu. Tentunya harus menjelma dalam bahasa kehidupan ... adalah pendidikan itu sendiri”.

Putriku telah terlahir bersama peradaban yang selalu baru, menjemput impian masa depan, juga sebagai ibu meski alternatif ”seabreg” jabatan lain menjadi sekuel perjalanan hidup. Di sini.... dari sini..., Abi hanya berharap estafeta peran ibu, jangan sampai tergantikan dengan lainnya. Ibu—sampai kapan pun—adalah kurikulum yang membahasakan kehidupan tidak sekedar pengajaran tapi sekaligus pendidikan.
Sekarang... hari-hari menjadi baru, bertambahnya anggota keluarga menjadi kebahagiaan tersendiri, meski harus menyesuaikan sana-sini. Abi, Umi dan Hani (anak pertama 3 th) siap berbagi belajar pengalaman dengan keunikan karakteristik yang kami miliki.

Selamat datang di dunia baru putriku... dunia yang penuh tantangan dengan persoalan-persoalan di dalamnya. Abi tak akan pernah mengajarkan siapa pun untuk takut atau menghindar dari persoalan, tapi bagaimana sebaiknya berusaha untuk menghadapinya. Persoalan adalah tantangan dan ujian untuk menguatkan kepribadian mencapai tangga demi tangga sukses dalam kehidupan.
Abi dalam waktu dekat, akan mempersiapkan nama terbaik buatmu....

Kamis, April 03, 2008

Orkestra Pagi

Oleh Imam Mawardi Rz

... pagi masih berembun ketika Abi datang di kampus, satu jam kemudian embun-embun menghilang bersama kabut yang malu-malu menyapa matahari. Sejenak abi berdiri di tangga kampus lantai 2, nampak panorama merbabu-merapi bergandengan membentang dari ujung utara hingga selatan. Abi melukis dalam angan yang biru... membahasakan penciptaan semesta. Sesaat kemudian bertebaran salam para mahasiswa menyapa, mengikuti alunan dari kantor lagu ayat-ayat cinta.
Putriku..., yang kulukiskan adalah sebagian kecil dari pernik kehidupan keseharian Abi. Ingatlah saat menjelang subuh pagi tadi, dalam dingin yang berselimut kabut satu jam sebelum Abi kumandangkan adzan di masjid tempat waktu bersuah, kau membisu dalam tidur pulasmu... berselimut sajadah yang sengaja Abi taruh di tubuh mungilmu. Di sini yang perlu kau ingat nanti di saat kau sudah mengerti konsep akan makna syukur... niscaya kehidupan apa pun yang kau jalani adalah untaian mutiara yang terindah yang diberikan Allah, tanpa harus berkata mengapa... karena hidup adalah kepastian takdir yang selalu muncul di setiap ikhtiar.
Putriku..., tadi Abi melihat saat kau bangun agak malas-malasan, abi tersenyum melihatmu kau pun tersenyum menyambut pagi. Harapan harus kau sandarkan mengiringai irama pagi... seakan-akan hari selalu pagi, karena kita berfikir. Berfikirmu adalah merajut permainan-permainan dan gerak tubuh mengorkestrasikan tradisi anak-anak.

Selasa, April 01, 2008

Menanti Buah Hati

Menanti Buah Hati
oleh Umi_hany
...masih saja menegangkan, padahal ini yang kedua kalinya. HPL (hari perkiraan lahir) sang buah hati memang jatuh hari ini. Semalam diiringi gerimis, kaku rasa mengejang membingkai dua perasaan, harap dan cemas sang umi. Hari-hari terasa lambat dalam hitungan detak waktu... kapan sang buah hati terlahir dari rahim sunyi. Menanti dalam kepastian untuk mengeja setiap huruf di setiap fikiran, perasaan bahkan angan-angan yang menari-menari menjadi ayat-ayat tarbiyah. Sang buah hati... kerinduan umi, menatap mata mataharimu yang selama ini hanya berdialog sunyi, saat elusan membekas gerakan sensitif berbaur doa. Umi belajar menyentuh hakekat kewanitaan. Bersana mbak Hany (buah hati pertama, 3 th) dalam kelucuan masa peka dan kecerian hari-hari yang berganti, meladeni kerewelan sekaligus lompatan intelektual proses bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain di sekolah kehidupan, karena abi belum mampu menitipkan di play group, biarlah bersama umi dan calon adik selalu belajar, berdialog dan bercanda. Bukankah ini pendidikan yang sesungguhnya?. Kadar nilai kewanitaan adalah menikmati takdir memiliki rahim sebagai bahasa kasih sayang seorang umi seperti saya. Umi dalam detik-detik penentuan waktu... mengemban amanat panjang di sebuah perjuangan kehidupan.
Semoga buah hati yang telah terlahir ( Hany) dan yang akan terlahir (?) menjadi anak-anak peradaban yang salih, cerdas, santun dan bijaksana dalam menghadapi persoalan-persoalan yang pasti bermunculan. Inilah harapan umi.... harapan yang menyertai doa.
Semoga hari-hari adalah senyuman untuk menanti sang buah hati.