Senyuman kehidupan

Rabu, Desember 23, 2009

Aku ingin menulis malam ini…. Menulis apa saja

Aku ingin menulis malam ini…. Menulis apa saja (1)
Mawardy el Razal


Bila huruf-huruf dirangkai menjadi kata dan susunan kata menjadi kalimat.
“Anak” adalah kata.
Bagaimana aku memanggilnya sebelum sempurna pengertian akan kata
Kita bermain di musim yang sama semenjak cahaya
merangkai sejuta kata yang berserakan di altar

Anakku bermain kata dengan puzel, ketika tak kupahami rasa yang menggigil
Merangkai sederetan kalimat yang tak berbunyi
Bahasa menjadi makna aku memahami
Ketika celoteh menjadi bahasa tersendiri, memanggil “Ibu”

Dari perspektif apa, keindahan panggilan mengisi fikiran yang bekerja
Atau mengisi perasaan yang bertapa sepanjang jalan merangkai kata cinta
Sekali lagi kata menjadi cinta
Dan doa menghias sepanjang perjalanan
Anakku, sebentar lagi engkau menjadi kalimat yang penuh makna
Di setiap celupan tinta “shibgha”Nya
Ada partikel cinta


Menulis lagi… (2)

Tak tampak nafas ini bercengkerama dengan nafsu
Ketika jemari merangkai gunung dalam fikiran yang melambung
Termenung menunggu di sini, kala kau janjikan perunggu
Menggoyang langka menuai kepastian jalan yang berkelok

Masihkah tidak kau pahami setiap kerikil menjadi gejala
Dari rasa yang terbius kata-kata
Menjadi mantra
Sebelum senja menghampiri


Menulis lagi dan lagi… (3)

Terakhir kata apa yang aku tuliskan dikeningmu
Mengurai mimpi saat kau berikan senyuman
Aku tak memahami
Dalam mengeja ayat-ayatNya

Menulis… tidak harus dimengerti

Bandung, 23 Desember 2009