Senyuman kehidupan

Senin, Juni 01, 2009

Cermin Episode Kehidupan (Catatan Ulang tahun Umi ke-27)

Cermin Episode Kehidupan
(Catatan Ulang tahun Umi ke-27)

By Abihan (Mawardy el-Razal)

Kehidupan senantiasa berjalan seiring kumparan waktu menuju titik kulminasi. Setiap jejak yang ditinggalkan dengan pernik-perniknya menjadikan romantika tersendiri yang mengiringi sebuah perjalanan hidup. Romantika akan menjadi sejarah hidup, bila dituliskan dan menjadi makna apabila setiap episode hidup dapat dijadikan pelajaran apapun bentuk pengalaman yang telah dilakukan, baik yang berupa pengalaman yang tidak membahagiakan maupun yang membahagiakan. Semua pengalaman sebagai pernik-pernik hidup, apapun bentuknya seharusnya menjadikan rasa syukur sebagai bentuk kedewasaan seiring usia yang bertambah. Karena hakekat takdir, kita tidak mengetahuinya, bisa jadi bertambahnya usia berarti berkurangnya usia. Apa yang seharusnya dilakukan sekarang sebagai bentuk kedewasaan itu sendiri, tidak lain adalah dengan selalu ridla menjalani dan meneruskan kehidupan apapun bentuk kehidupan itu sendiri.

Umi… , 2 Juni 2009 besok umi akan memasuki usia yang ke-27 tahun. Usia yang matang sebagai seorang ibu, sebuah kebanggaan sekaligus cita-cita tertinggi seorang perempuan. Bukan sekedar sebagai istri tetapi juga berkolaborasi integral sebagai seorang ibu bagi anak-anak. Tanggungjawab kehidupan semakin besar, tapi disinilah nikmatnya bisa berperan mengantarkan regenerasi peradaban manusia, sebagai pendamping, pengasuh sekaligus pendidik untuk mewariskan nilai-nilai yang seharusnnya diajarkan dengan kesadaran hati dan keterbukaan logika. Nilai akan menempus batas impian, sewaktu kesabaran dan keikhlasan untuk memberi yang terbaik sebatas kemampuan dalam berproses, bukan sekedar hasil yang menjadi tujuannya. Karena hasil dari proses yang kita lakukan kita serahkan sepenuhnya pada Allah Khaliqul Musawwir. Ini adalah bentuk ikhtiar sebuah kemampuan, agar terhindar dari sikap takabur yang menyesatkan.

Ulang tahun harus dimaknai sebagai refleksi muhasabah diri, bukan sebagai pesta. Tetapi tidak usah menyalakan orang lain yang dirayakan sebagai pesta dengan dalih sebagai bentuk rasa syukur. Karena kelurga kita harus mulai saat ini untuk menciptakan budaya sendiri, tidak harus sama dengan orang lain yang lagi trend, meskipun kita dianggap kampungan sekalipun, tidak mengapa. Anak-anak harus diberi kesadaran akan hal ini.

Episode-episode kehidupan telah umi jalani dan akan menuju episode kehidupan selanjutnya. Selama 6 tahun yang lalu (2003) umi telah berikrar menjalani kehidupan bersama abi, selama itu pula episode umi berintegrasi dengan episode kehidupan abi. Beberapa amanat yang menjadi tanggung jawab bersama harus menjadi prioritas. Anak-anak adalah amanat dari Allah swt yang dititipkan pada kita untuk didik menjadi hamba yang takwa. Semoga di setiap etape perjalanan kehidupan ini kita bisa menjaga amanat dengan sebaik-baiknya.

Umi… hari-hari yang membahagiakan adalah kebersamaan prinsip meski kadang harus berbeda, tapi bukan yang substansial. Keinginan menundukkan logika kenisbian dan menepiskan nafsu-nafsu menjadi jalan pencerahan hati.
Selamat ulang tahun umi, semoga hari-hari selalu bersemi dengan senyuman umi.

Bandung, 1 Juni 2009
Sandaran hati Abihan (Mawardi el-Razal)

1 komentar:

Pendekar Tidar mengatakan...

Pertamaxx..... :D

Ass.... Pak kami dari komunitas blogger magelang mengundan panjenengan untuk ikut bergabung di Pendekar Tidar (Komunitas Blogger Magelang).