Senyuman kehidupan

Selasa, April 15, 2008

Mengapa Wanita Cantik Memilih Pria Standar


Cukup menarik tulisan di Kompas, 11 April 2004, tentang mengapa wanita cantik memilih pria standar? Saya baca dan mengesankan ternyata, apalagi kemudian saya melihat fenomena yang berkembang di masyarakat tentang siapa yang paling cocok sebagai pendamping hidup. Bagi wanita dan pria punya pendekatan yang berbeda. Memang sebagaimana kata Abidah dalam “Perempuan Berkalung Surban” dikatakan bahwa ideal pilihan hanya ada dalam hayalan. Karena dalam realitasnya yang dipilih tidak sebaik yang dihayalkan. Coba kita simak tulisan di kompas tersebut:

Tak perlu heran melihat begitu banyak wanita cantik menggandeng pria bertampang ’standar’. Menurut penelitian, para wanita cantik yang menikah dengan pria berwajah biasa justru merasa lebih bahagia dibanding dengan pasangan yang ’sepadan’.

Rupanya para responden dalam penelitian yang dilakukan oleh para ahli di University of Tennesse tersebut mengatakan dalam perkawinan itu para pria mendapatkan manfaat besar karena memiliki istri cantik. Sementara itu para istri mengaku memang mencari pasangan yang suportive, meski kurang rupawan.

Dalam penelitian ini para ahli psikologi dari University of Tennesse melibatkan 82 pasangan suami istri yang baru menikah enam bulan dan sebelumnya berpacaran selama tiga tahun. Usia para responden sekitar pertengahan dua puluhan.

Secara umum disimpulkan pasangan suami istri bersikap positif dan lebih adem ayem jika sang istri berwajah cantik. Sebaliknya wanita yang bersuamikan pria tampan justru kurang kompak satu sama lain.

Demikian pula jika para pria tampan menikahi wanita yang wajahnya “pas-pasan”. Mereka umumnya merasa kurang puas dengan perkawinannya. Dalam hal ini rupanya berlaku pepatah yang mengatakan rumput tetangga selalu lebih hijau.

“Pria memang lebih tertarik pada wanita yang cantik dan menarik, sedangkan wanita biasanya memilih pria yang tubuhnya lebih tinggi atau bergaji besar,” kata Dan Ariely, ahli manajemen dari Media Arts and Sciences and Sloan School of Management.
Lebih lanjut disebutkan pasangan yang sepadan bukanlah semata saat seorang wanita cantik berjodoh dengan pria tampan. Namun lebih dari itu, sepadan berarti saat dua orang saling melengkapi.
Sumber: http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/11/14151579

Tidak ada komentar: