Senyuman kehidupan

Kamis, April 03, 2008

Orkestra Pagi

Oleh Imam Mawardi Rz

... pagi masih berembun ketika Abi datang di kampus, satu jam kemudian embun-embun menghilang bersama kabut yang malu-malu menyapa matahari. Sejenak abi berdiri di tangga kampus lantai 2, nampak panorama merbabu-merapi bergandengan membentang dari ujung utara hingga selatan. Abi melukis dalam angan yang biru... membahasakan penciptaan semesta. Sesaat kemudian bertebaran salam para mahasiswa menyapa, mengikuti alunan dari kantor lagu ayat-ayat cinta.
Putriku..., yang kulukiskan adalah sebagian kecil dari pernik kehidupan keseharian Abi. Ingatlah saat menjelang subuh pagi tadi, dalam dingin yang berselimut kabut satu jam sebelum Abi kumandangkan adzan di masjid tempat waktu bersuah, kau membisu dalam tidur pulasmu... berselimut sajadah yang sengaja Abi taruh di tubuh mungilmu. Di sini yang perlu kau ingat nanti di saat kau sudah mengerti konsep akan makna syukur... niscaya kehidupan apa pun yang kau jalani adalah untaian mutiara yang terindah yang diberikan Allah, tanpa harus berkata mengapa... karena hidup adalah kepastian takdir yang selalu muncul di setiap ikhtiar.
Putriku..., tadi Abi melihat saat kau bangun agak malas-malasan, abi tersenyum melihatmu kau pun tersenyum menyambut pagi. Harapan harus kau sandarkan mengiringai irama pagi... seakan-akan hari selalu pagi, karena kita berfikir. Berfikirmu adalah merajut permainan-permainan dan gerak tubuh mengorkestrasikan tradisi anak-anak.

Tidak ada komentar: