Kesehatan Mental (sebuah pengantar)
oleh Imam Mawardi Rz
Kesehatan mental sebagai sebagai landasan dasar pengembangan kepribadian, yaitu terwujudnya keserasian antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri secara dinamis terhadap dirinya sendiri maupun lingkungannya dan mempunyai citra diri yang positif menjadi pribadi yang unggul dalam mencapai tujuan hidup yang bermakna. Pendidikan Islam di sini sebagai suatu wadah pembinaan mental sekaligus paradigma yang memformulasikan kepribadian, yaitu dengan substansi jasmani, substansi ruhani dan substansi nafsani sebagai satu kesatuan integral memunculkan suatu kecerdasan qalbiah, yaitu perpaduan dari unsur-unsur kecerdasan intelektual, emosional, moral, spiritual dan kecerdasan agama ke dalam pribadi muslim-insan kamil.
Kesehatan mental dan pengembangan kepribadian merupakan satu mata rantai yang berkesinambungan dalam mencapai tujuan pendidikan sebagai salah satu faktor mewujudkan tujuan hidup itu sendiri sebagaimana dikatakan Robert J. Ladge: “Education is life and life is education” dalam arti pendidikan adalah persoalan hidup dan kehidupan, dan seluruh proses hidup dan kehidupan manusia adalah proses pendidikan maka pendidikan Islam pada dasarnya hendak mengembangkan pandangan hidup islami, yang diharapkan tercermin dalam sikap hidup dan ketrampilan hidup orang Islam.(Muhaimin, 2002:39).
Hidup yang bermakna menjadi sebuah jawaban, maka dari situlah kepribadian Islam menjadi harapan di tengah-tengah kemajemukan masyarakat dan peradaban global. Sebagai alternatif, kesehatan mental merupakan solusi melalui paradigma pendidikan untuk mengembangkan sisi-sisi potensi kecerdasan qalbiyah baik secara spiritual, kognitif-intelektual, afeksi-emosional dan psikomotor-amaliah.
Anotasi: Learning Styles (Gaya Belajar)
-
Anotasi Dianotasi oleh Imam Mawardi Rz
dariberbadga...
15 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar